Sejarah Pengelolaan DNS di Indonesia

Written By Cayoo Prast on Sabtu, 28 Januari 2012 | 11.00

Sabtu, 28 Januari 2012

Pengelola Domain Tingkat Tertinggi ( Top Level Domain sudah saya jelaskan di artikel Pengertian DNS ) di Indonesia ( .id. ) secara tidak resmi telah lama dimanfaatkan oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI) dalam perangkat lunak pendukung UUCP, yaitu pathalias dan uumap. Menurut mantan postmaster mesin indogtw.uucp, Partono Rudiarto (Didik), ( .id. ) telah digunakan sejak akhir tahun 1980-an. Tentu saja, yang dapat menginterpretasikan domain seperti indogtw.ui.ac.id pada saat itu hanyalah komputer yang menjalankan program pathalias pada program smail atau sendmailnya. Keluhan pun banyak muncul, mengingat sebagian besar masyarakat Internet tidak dapat memberikan reply pada e-mail yang berasal dari Indonesia melalui simpul indogtw.uucp.
Desakan pun muncul agar ( .id. ) didaftarkan secara resmi. Sejak tahun 1988, UI berupaya mencari penyelesaian pengurusan ( .id. ) tersebut, dengan mendekati beberapa institusi seperti Ditjen POSTEL, P.T. Indosat, Perumtel (kini P.T. Telkom), P.T. Lintasarta, dan lain-lain. Sayang sekali, pada saat itu, pengetahuan dan minat institusi tersebut terhadap internet sangat minim. Hingga awal tahun 1993, Universitas Indonesia (UI) tetap menunjukan keberatannya untuk menindaklanjuti pendaftaran ( .id. ) tersebut karena alasan teknis maupun karena tidak ingin direpotkan secara administratif.

Titik terang terjadi setelah terbentuknya sebuah kelompok kerja informal yang bertemu di UI (Depok) pada tanggal 8 Mei 1992. Hadir pada pertemuan kelompok yang kemudian lebih dikenal dengan nama Paguyuban ini ialah wakil-wakil dari BPPT, LAPAN, STT Telkom, dan UI. Hasil langsung dari pertemuan Paguyuban tersebut ialah dibukanya:
  • link UUCP antara BPPT dan UI (Depok)
  • link radio 407 MHz antara UI (Depok) dan LAPAN (Rancabungur – Bogor),
  • Serta kemudian disambung link radio 139 MHz antara LAPAN (Rancabungur) dan ITB.
Paguyuban dapat dikatakan menjadi perintis kerjasama jaringan komputer antar institusi di Indonesia. Salah satu faktor pendukung suksesnya Paguyuban ini ialah dukungan teknisjarak jauh dari sebuah mailing-list (milis) bernama PAU-MIKRO. Pada awalnya, milis inimerupakan wahana komunikasi para staf PAU Mikro Elektornika ITB yang sedang tugasbelajar di luar negeri. Namun, kemudian berkembang menjadi forum diskusi teknisterbuka, hingga dapat dikatakan pada saat tersebut telah menjadi aset nasional.

Pembukaan link tersebut di atas menyebabkan peningkatan penggunaan ( .id. ) beserta ( .id. ) tidak resminya. Desakan untuk mendaftarkan ( .id. ) secara formal pun meningkat,menyebabkan UI memberanikan diri mendaftarkan ( .id. ) melalui bantuan UUNET di USA. Walaupun ( .id. ) sudah terdaftar sejak 27 Februari 1993, berita tersebut baru tersampaikan UUNET (Kyle Jones) pada tanggal 4 Maret 1993. Orang yang menjadi penanggung jawab pertama domain .id di Indonesia adalah Rahmat M. Samik-Ibrahim dari UI
.
Agar pendelegasian berlangsung lebih mudah, dengan bantuan Christopher Vance, sejak 5 April 1994 primary name server ( .id. ) dipindahkan dari UUNET ke ADFA. Secarabersamaan, permintaan pendelegasian domain pun muncul. Permintaan pertama yangdipenuhi ialah agar domain gundala.or.id memiliki record MX ke rahul.net (April 1994).

Lalu, tanggal 4 Oktober 1994 disiapkan pendelegasian ke ( .id. ) ac.id, co.id, go.id, or.id,net.id, dan mil.id, dengan econdaries di jatz.aarnet.edu.au dan is.nic.ad.jp. Mulai 10 November 1994, primary dari DTD-GO.ID dialihkan ke IPTEKnet. Pada saat bersamaan, IPTEKnet secara resmi juga menjadi secondaries dari ( .id. ) dan ( .id. ) lainnya. Menurut rencana semula, ( .id. ) beserta ( .id. )nya akan dialihkan secara bertahapke pihak IPTEKnet. Namun, tahap-tahap berikut dari proses pendelegasian ini tidak pernahterwujud. Pihak IPTEKnet mengalami kesulitan untuk menghasilkan juklak pengelolaan DTD-GO.ID, yang direncanakan untuk menjadi model untuk mengelola ( .id. ) lainnya. sehingga, tahapan rencana pengalihan pendelegasian tidak dilanjutkan. Sejalan denganmaraknya pertumbuhan PJI di tahun 1995, INDOnet dan RADnet menyusul menjadi secondaries dari ( .id. ) dan ( .id. )nya. Pada tanggal 11 Maret 1996 beberapa PJI bertemu di lantai 4 PUSILKOM UI, Salemba. Hasil dari pertemuan yang dikenal dengan Supersemar 1996 di antaranya adalah menjajaki pengembangan model pendaftaran domain baru pada umumnya, domain net.id pada khususnya. Pada pertemuan 16 Juli 1996, APJII (Asosiasi Pengelenggara Jasa Internet Indonesia) dan UI (Universitas Indonesia) bersepakat untuk menindaklanjuti pertemuan 11 Maret 1996. Sejak 27 Juli 1996, kegiatan operasional pendaftaran domain sepenuhnya dikelola bersama tim APJII/UI. Berhubung satu dan lain hal, usulan model pengelolaan domain tidak dapat terrealisasikan hingga batas waktu 17 Agustus 1997. Permasalahan menjadi lebih rumit dengan pernyataan pengunduran diri UI terhitung 1 Oktober 1997.

Selama masa tidak menentu ini (Agustus – September 1997), tidak ada satu pernyataan resmi pun dari pihak APJII mengenai masalah ( .id. ). Hingga batas waktu 30 September 1997 pagi, kelanjutan pengelolaan ( .id. ) masih tetap belum menjadi jelas. Krisis ini baru berakhir pada 30 September 1997 siang, dengan beredarnya email Budi Raharjo yang menyatakan kesediaanya untuk berpartisipasi. Keadaan berjalan baik selama beberapa bulan berikutnya. Namun pada akhir 1997, Budi Raharjo menyatakan ingin berpisah dengan APJII, bahkan berencana memindahkan primary DNS ke UI Salemba. Beberapa orang dan organisasi yang sempat bertanggung jawab sebagai Top Level Domain di Indonesia ( .id. ) adalah:
1.Rahmat M. Samik Ibrahim (Universitas Indonesia) 1993-1998.
2.Budi Raharjo (IDNIC http://www.idnic.net.id) 1998-2005
3.DEPKOMINFO 2005 selama beberapa bulan
4.PANDI (http://www.pandi.or.id) 2005 sampai sekarang

Sumber Referensi :
http://doyseta.wordpress.com/2009/01/08/sejarah-internet/
Read More | komentar

Pengertian dan Struktur DNS

Sebelumnya saya akan memberi tahu, apa itu DNS ??? DNS ( Domain Name System ) adalah sebuah aplikasi/sistem database yang menterjemahkan nama domain menjadi IP. Karena manusia lebih sulit mengingat angka untuk itulah program ini dibuat. Contoh : gan pasti lebih mudah mengingat www.google.com dibandingkan 74.125.93.105 ( alamat IP google.com ).

Lalu bagaimana sebuah DNS bekerja ???
  1. Resolvers (client) mengirimkan queries ke name server
  2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
  3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan domain name server
Jadi Analoginya DNS itu bekerja seperti buku telepon. Kita tahu nama orangnya tapi kita tidak tahu berapa nomor teleponnya, maka kita menggunakan buku telepon untuk mencari nomor telepon orang yang kita maksud tersebut, hanya bedanya kalau dalam DNS tidak ada nama domain (nama orang kalau di buku telepon) yang sama.

Nah sekarang saya akan menjelaskan struktur DNS :
1. Root Level (.)
Merupakan level utama (level paling penting) sekaligus level awal dari sebuah domain dimana ketika DNS server akan mencari sebuah alamat domain, maka yang diakses terlebih dahulu adalah root level.

2. Top Level Domain (.com, .org, .net, .id, dsb.)
Merupakan level kedua setelah root level dimana ketika DNS telah mengakses ke root, maka akan langsung mengakses ke level ini.

3. Second Level Domain (google, yahoo, dsb.)
Merupakan level setelah TLD, dimana ketika DNS telah mengakses ke root dan TLD, akan langung mengakses ke SLD.

4. Sub Level Domain
Merupakan cabang dari domain diatas, bisa merupakan menu atau aplikasi tambahan pada domain utama. Contoh: mail.google.com
 
Nah itu tadi beberapa pengetahuan tentang DNS semoga bermanfaat dan terima kasih.
KEEP SMILE n' SPIRIT

Sumber Referensi :
http://www.belajar.tv/2011/07/pengertian-dns-domain-name-system.html
http://bobotoh-persib92.blogspot.com/2010/04/dns-domain-name-service.html

Gambar :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVO31jh2RwzvzknIk1BBccAAKMFcvLlm2SMG_dq7zs19qwKPZkadRHgc4mOFLvWdcUu2dwwUwCUPAXOvyl6Ukenclkiv6Gor41BNq1qK7U8M0xr8eRVduPtOUWJbvY4WgDQuOEf-Xlw_k/s1600/cara-kerja-DNS.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Z3q-NCav1MR6o3O1UDLkHma2OBuUsYIvv3BaXBWuUz73J16FN7VTQZQwOnGG0NE1fdLlfdQRfUv-uy3ncUZM0HerYaEOZc8Qbh2EdNikUn4L5NizgJspSO7zO_lZ1Y0VedYDsK-H5Y4/s1600/struktur-dns.jpg
Read More | komentar (23)

Design WAN di Kota Malang Menggunakan Radio Mobile

Written By Cayoo Prast on Jumat, 20 Januari 2012 | 03.30

Jumat, 20 Januari 2012









Read More | komentar

Format Pengalamatan

Written By Cayoo Prast on Kamis, 19 Januari 2012 | 15.09

Kamis, 19 Januari 2012

1. MAC ( Media Access Control ) Address
  • Terdapat di OSI layer 2
  • Alamat fisik NIC
  • 6 bit biasanya berupa bilangan heksa
  • contoh tulisan 00:21:70:6f:06:f2
2. IPv4 ( Internet Protokol version 4 )
  • Terdapat di OSI layer 3
  • 32 bit yang di bagi menjadi 4 oktet
  • angka maksimal setiap oktet adalah 255
3. IPv6 ( Internet Protokol version 6 )
  •  Terdapat di OSI layer 3
  • 128 bit yang setiap 2 oktet terdapat 16 bit
Read More | komentar

KONEKTOR BNC

Written By Cayoo Prast on Selasa, 17 Januari 2012 | 20.41

Selasa, 17 Januari 2012

Konektor BNC (Bayonet Neill–Concelman) adalah jenis umum RF yang digunakan untuk konektor kabel coaxial. Konektor ini biasa digunakan dalam kabel coaxial untuk televisi, radio, komputer pada topologi tertentu. Konektor BNC ini juga biasanya disebut dengan konektor audio/video.
Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:
  • analog dan digital interface serial sinyal video
  • amatir radio antena
  • penerbangan elektronik ( avionik )
  • peralatan uji .
Cara pemasangan konektor BNC :
  1. Buang bagian luar kabel dengan menggunakan gunting atau cutter, panjang kurang lebih 1 cm. Sedikit berhati-hati agar tidak memotong kawat serabut dibagian dalamnya.
  2. Kawat serabut ditekuk kebelakang, dan buang juga selongsong bagian dalam sehingga kawat tunggal yg didalam dapat terlihat.
  3. Pasang f konektor terlebih dahulu dgn memutarnya searah jarum jam, sehingga kawat serabut dapat tertutup.
  4. Pasang Konektor BNC/RCA.
  5. Selesai kabel coaxial siap dipakai,
    praktis dan mudah kan, tanpa memerlukan tang crimp maupun solder.

Sumber Referensi :
http://fthok77.blogspot.com/2012/01/pengenalan-konektor-bnc.html
http://www.tronikaonline.com/article/161-cara-pemasangan-konektor-bncrca-drat-rg-6-cable.html

Gambar :
http://image.made-in-china.com/2f0j00DCLtnhKabIkB/BNC-SMA-SMB-UHF-N-Connector-plug-A-2108-.jpg
http://avtechmurah.com/wp-content/uploads/2010/12/pemasangan-bnc1.jpg
Read More | komentar (14)

My Tweets

Jika Kita Hanya Mengerjakan Sesuatu Hal yang sudah Kita Ketahui Kapankah Kita akan Mendapatkan Sesuatu Hal yang Baru ???

Melakukan Hal yang Belum Kita Ketahui adalah PINTU MENUJU PENGETAHUAN